Kamis, 15 Oktober 2009

Kristus Adalah Sumber Kemerdekaan Sejati


Tanggal 17 Agustus 2009 menendai genap 64 tahun usia kemerdekaan Indonesia. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa "kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan di seluruh dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan"
Lebih dari 230 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 4 uli 1776 sebanyak 13 koloni Inggris di Amerika Utara menyatakan kemerdekaan dengan menandatangani dokumen, yang kemudian terkenal dengan Deklarasi Kemerdekaan atau "Declaration of Independence". Dalam deklarasi tersebut antara lain dinyatakan, bahwa "semua orang diciptakan setara, dan dikaruniakan hak-hak tertentu yang tak dapat dirampas orang lain".
Dari uraian tersebut diketahui dengan jelas bahwa "kemerdekaan" adalah hal yang sangat esensial bagi kehidupan manusia, baik sebagai bangsa, kelompok masyarakat maupun sebagai pribadi. Sejak lahir manusia sudah memiliki hak kemerdekaan atau kebebasan bukan diperhamba atau diperbudak. Pengakuan terhadap fakta, bahwa "man was born for freedom, not for slavery" adalah salah satu prinsip doktrin politik Amerika dan barangkali juga untuk sebagian besar negara di dunia. Kemerdekaan atau "Independence" dan kebebasan atau"freedom" meliputi semua aspek kehidupan manusia, yaitu poitik, ekonomi, sosial budaya, dan moral-spiritual. Dari penerapannya kemerdekaan atau kebebasan dapat dilihat dari dua cara yaitu kebebasan untuk atau "freedom to" dan kebebasan dari atau "freedom from".
Deklarasi hak-hak asasi manusia menjamin setiap manusia dapat memiliki dan melaksanakan kebebasan dasarnya, seperti :kebebasan untuk menyatakan menyatakan pikiran dan pendapat, bebas untuk menganut dan melaksanakan agama dan keyakinan, bebas untuk menentukan pikiran dan bebas untuk mengejar dan mewujudkan impian dan kebahagiaannya. Dilain pihak setiap manusia dijamin bebas dari rasa takut, bebas dari ancaman, kelaparan, kemiskinan dan penyakit.
Sejarah umat manusia ditandai oleh perjuangan manusia yang tiada hentinya untun mewujudkan kemerdekaan atau kebebasannya. Kemerdekaan politik suatu negara belum serta merta menjamin kebebasan warganegaranya. Bahkan kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan tehnologiyang menyejahterakan rakyat dan memudahkan kehidupan juga belum tentu menjamin kebebasan warga negaranya. Masih adanya peperangan, kekerasan, ancaman teror dimana-mana, kekurangan pangan dan penyebaran penyakit, terjadinya berbagai bencana baik karena alam maupun karena ulah manusia, tindakan represif dari penguasa dan kelompok-kelompok masyarakat tertentu, semua iytu membuktikan bahwa sebagian besar umat manusia belum dapat mewujudkan dan menikmati kemerdekaan dan kebebasannya, yang notabene menjadi hak-hak dasarnya
Pertanyaannya adalah apa yang menjadi akar permasalahan yang menyebabkan manusia menjadi sulit untuk hidup merdeka dan menikmati kebebasannya. Sebagai warganegara kita bersyukur atas kemerdekaan Indonesia dan kemajuan-kemajuan yang dicapainya. etapi sebagai orang percaya maka kemerdekaan dan kebebasan yang sesungguhnya terletak dalam hati kita masing-masing, kemerdekaan moral-spiritual kita.Dalam perspektif Kristen belum hadirnya kemerdekaan dalam hati dan kehidupan kita sebenarnya berakar dari dosa-dosa yang masih membelenggu dan memperbudak kita, dan kita tahu bahwa upah dari dosa adalah maut. Kita juga mengetahui bahwa dosa-dosa tersebut sebagian berasal dari rekayasa setan dan sebagian lahir dari keinginan duniawi dalam diri manusia yang tak terpuaskan yaitu keinginan daging, keinginan mata, dan keinginan hidup (1yoh 2:1)
Untuk dapat melepaskan diri dari belenggu dan perhambaan dosa-dosa tersebut, melalui penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib sekitar 2000 tahun yang lalau Tuhan Yesus dalam detik-detik menjelang kematian-Nya dengan kata-kata "sudah selesai" (toh 19:30) sebenarnya mendeklarasikan kemerdekaan dan kebebasan bagi semua orang yang bersedia menerima dan mengakui. Dia sebagai Tuhan dan juru selamat serta pribadi.Kita mungkin dapat memperoleh kemerdekaan diluar Kristus, tetapi itu kemerdekaan semu. emerdekaan yang hakiki dan sejati hanya dapat kita miliki dan nikmati bersama dengan Yesus dan Roh Kudus dan didalam diri kita melalui firman-Nya. Karena Dia telah mengampuni dosa-dosa kita dan maut pun telah dikuasai-Nya, kita hanya akan sungguh-sungguh merdeka apabila Kristus memerdekakan kita (Gal 5:1) Kristus adalah umber kemerdekaan sejati bagi kita.Tuhan Yesus Memberkati.


Drs.Sudarmo, M.A
Anggota Majelis GKNF Yogyakarta

Comments :

0 komentar to “Kristus Adalah Sumber Kemerdekaan Sejati”


Posting Komentar